Sabtu, 25 Agustus 2012

Assalamualaikum warrahmatullahi wabarrakaatu,
Salam sejahtera untuk kita semua, tidak lupa ucap salam kepada junjunan kita Nabi Muhammad saw.
Alhamdulilah, wasyukurilah, bahwa dalam kesempatan ini, kita masih di beri kesempatan untuk merasakan karunia yang Allah berikan kepada kita. untuk itu saya Dede Ahmad yang masih haus akan ilmu membuat sebuah blog yang berjudul SUMBER INSPIRASI, yang mempunyai selogan "ruang belajar dan tempat berbagi ilmu"  isinya seputar ilmu kehidupan yang di dapat dari berbagai sumber. Tujuannya yaitu untuk berbagi ilmu, saling mengoreksi jika salah, supaya kita tidak tersesat dalam jalan yang tempuh sendiri.
Hal itupun tidak akan lepas dari sumber/pedoman hidup kita, yaitu Al-Qur'an.
untuk itu, mari kita sama-sama untuk meluruskan niat kita, bersihkan hati kita, jika menurut anda benar maka ambil dan pelajarilah, tapi jika menurut anda salah jangan sungkan-sungkan untuk berkomentar.
karena saya juga masih sama-sama untuk belajar.
Mengapa Harus Menuntut Ilmu ?
Kenpa hayooo ?? kenapa coba ?? kenapa sih wajib ?? ngapain ya cape-cape pergi untuk belajar, kan paling males juga kalo harus baca-baca. STOP jangan di teruskan, nanti temen-temen malah tersugesti dengan bacaan yang negatifnya  lagi. ribet kannn....
 Yuk kita liat hikmahnya.
 1. Paham antara yang benar dan yang salah
Jika kita malas-malasan dan ternyata kita tidak mengetahui ilmu dalam hal dan bidang apapun, kita pasti terjerumus yaaa alias siiaallll....
2. Menghilangkan Kebodohan
Sebenarnya manusia itu tidak ada yang bodoh ya, yang ada hanyalah MALAS, semua bisa cerdas dengan belajar dan menuntut ilmu, tapii kalo ga cerdas ya itu namanya bodoh. stuju kaann..
3. Untuk Keselamatan Hidup
Rasulullah saw menerangkan betapa pentingnya melakukan suatu amal perbuatan dengan berdasarkan ilmu terlebih dahulu karena ilmu merupakan pokok dan petunjuk dalam beribadah.
Kalo ibadah ga pake ilmu ? Seperti Orang berjalan tanpa arah dan tujuan  
4. Menjadikan waktu kita menjadi suasana yang kretif
Dengan ilmu, kita mampu mengelola sistem otak kita dengan baik dan benar, selalu berfikir positif, kreatif dan inovatif, semakin banyak ilmu, semakin dekat dengan agama, semakin dekat dengan agama = anti GALAU.....yyeeeee ^_^
5. Memberikan kemudahan dalam menjalankan kehidupan
“Nabi bersabda: “Kebaikan dunia dan akhirat dengan ilmu serta kemuliaan dunia dan akhirat dengan ilmu dan seorang yang berilmu lebih utama di sisi Allah daripada seribu orang yang mati syahid”.
Jadi apapun yang kita lakukan di dunia, tentunya harus menggunakan ilmu ya :) yang bermalas-malasan disana nanti ketinggaaaallllllaaaannnnnnnn.........!!

ada hadist juga mengatakan
"Menuntut ilmu wajib atas tiap muslim (baik muslimin maupun muslimah). (HR. Ibnu Majah)"
Ilmu juga janganlah disimpan dan di pendam sendiri, berbagilah, kalo ngga nanti celaka seperti yang di katakan hadist ini
"Barangsiapa ditanya tentang suatu ilmu lalu dirahasiakannya maka dia akan datang pada hari kiamat dengan kendali (di mulutnya) dari api neraka. (HR. Abu Dawud)"
hadist yang ini juga "Orang yang paling pedih siksaannya pada hari kiamat ialah seorang alim yang Allah menjadikan ilmunya tidak bermanfaat. (HR. Al-Baihaqi)"

Dan maassiiihhh banyak hadist tentang kewajiban menuntut dan berbagi ilmu.

untuk itu MARI BELAJAR dan MARI BERBAGI ILMU




Catatan Kecil untuk Ibu






        Ibu, kau adalah puisi dalam kebisuanku. Memberi bunyi untuk hatiku yang sepi, mengirim doa dalam gelapnya hidupku.  Kau menulis harapan, dan selamanya akan mengalir dalam darahku. Kau mengajarkanku tentang dunia, mengenalkanku pada senja dan langit biru. Kau tanam dalam jiwaku sebuah kekuatan untuk memahami misteri hidup.

        Ibu, kau adalah kedua mata di dalam hatiku, mengajarkanku melihat warna hidup
dengan cahaya cinta, mengajariku merangkai dunia dengan tangan-tangan kasih sayang. Kau tanamkan di dalam jiwaku tentang kesadaran sejati bahwa cinta adalah napas kehidupan. Hati yang lembut adalah inti keindahan dan kebahagiaan. Ketabahan adalah perjuangan yang bijaksana.

         Luka pada hidupku kau dekap sebagai duka bagimu, Ibu. Kau menjadi separuh hidupku, menjadi air bagi dahaga hidupku. Kau menjadi hujan bagi kemarau harapanku. Kau bangun perahu di jiwaku, dan kau bangun rumah di hatimu. Kau bentangkan cakrawala bagi sayap harapanku, kau hamparkan bumi bagi sujud kesadaranku. Restumu melampaui waktu, Ibu, doamu tiada jemu, menyala di hatimu, mengalir dalam kata dan air mata tanpa sehasta pinta, tanpa selirih pamrih.
        Cintamu, ibu, adalah lagu keselamatan bagi hidupku. Kebahagiaanku hari ini adalah seribu tahun pengorbananmu. Aku cinta kamu, maka catatan kecil ini ku tulis untukmu, sebagai sujud kecil dan lagu pujian di hadapan lautan cintamu yang sangat luas !! I LOVE U MOM

Menuntut Ilmu itu WAJIB ^_^

Nah, kenapa sih ribet-ribet harus menuntut ilmu ?? yuukk kita baca mengapa menuntut ilmu itu wajib ^_^
Setiap muslim wajib menuntut ilmu. Rasulullah saw bersabda: “Menuntut ilmu adalah kewajiban bagi setiap muslim laki-laki dan perempuan”. Allah memberikan keutamaan dan kemuliaan bagi orang-orang yang berilmu dalam firman-Nya dalam Al-Qur`an surat Al-Mujaadilah ayat 11 : Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman diantaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat”. Orang-orang yang berilmu akan pula dimudahkan jalannya ke syurga oleh Allah dan senantiasa didoakan oleh para malaikat.
Sebenarnya ilmu hanyalah merupakan suatu alat untuk mendektkan diri kita kepada Allah. Adapun fungsi ilmu itu antara lain adalah :
1. Sebagai petunjuk keimanan (QS. 22:54, 3:7, 35:28)
2. Sebagai petunjuk beramal
“Seorang alim (berilmu)dengan ilmunya dan amal perbuatannya akan berada di dalam syurga, maka apabila seseorang yang berilmu tidak mengamalkan ilmunya maka ilmu dan amalnya akan berada di dalam syurga, sedangkan dirinya akan berada dalam neraka” (HR. Daiylami)
(Ingat pula kisah Sayyidina Ali r.a. ketika disuruh memilih antara harta dan ilmu)
Keutamaan manusia dari makhluk Allah lainnya terletak pada ilmunya. Allah bahkan menyuruh para malaikat agar sujud kepada Nabi Adam as karena kelebihan ilmu yang dimilikinya. Cara kita bersyukur atas keutamaan yang Allah berikan kepada kita adalah dengan menggunakan segala potensi yang ada pada diri kita untuk Allah atau di jalan Allah.

Keutamaan Menuntut Ilmu
Keutamaan menuntut ilmu dapat kita lihat pada kisah Imam Syafiiy
Yang mulia Imam Syafiiy dilahirkan pada bulan Rajab tahun 150 H (767 M) di Ghazab dalam keadaan yatim. Pada usia 2 tahun Imam Syafiiy dibawa oleh ibunya ke Mekkah, tempat kelahiran ayahnya. Beliau hidup di bawah asuhan ibunya dalam penghidupan dan kehidupan yang sangat sederhana dan kadang-kadang menderita kesulitan. Walaupun demikian ketika baru berusia sembilan tahun, beliau sudah hafal Al-Qur‘an sebanyak 30 juzz di luar kepala dengan lancar. Pada usia ke sepuluh tahun beliau sudah hafal dan mengerti Al Muwaththa‘ Imam Maliky.
Imam Syafiiy sangat rajin dan tekun menuntut ilmu, walaupun sering menderita kesukaran dan kekurangan untuk membeli alat-alat perlengkapan belajar seperti kertas, tinta, dan sebagainya. Namun karena semangatnya yang tinggi maka beliau sering mencari tulang-tulang dan mengumpulkannya dari jalanan untuk ditulis di atasnya pelajaran yang diperoleh atau mencari kertas bekas untuk menulis. Catatan beliau sangat banyak sampai memenuhi gubuk sehingga beliau tidak bisa tidur berbaring karena gubuknya sudah penuh sesak. Akhirnya beliaui mencoba menghafalkan semua catatan yang telah ada sehingga semuanya terekam dalam hati dan tercatat dalam otak. Syairnya yang terkenal berbunyi :
“Ilmuku selalu bersamaku ke mana aku pergi
Kalbuku yang telah menjadi gudangnya dan bukan lagi peti-peti
Bila aku berada di rumah, ilmuku pun bersamaku pula di rumah
Dan bila aku di pasar, ilmuku pun berada di pasar”
Beliau belajar dari banyak guru, tidak pernah merasa cukup akan ilmu yang dimilikinya, selalu haus akan ilmu, dan bila mendengar ada ilmu baru maka beliau akan mengejarnya walaupun harus menempuh perjalanan yang jauh dan melelahkan. Beliau telah diberi izin untuk mengajar dan memberi fatwa kepada khalayak ramai dan diberi jabatan sebagai guru besar di dalam Masjidil Haram karena kepintarannya tersebut, walaupun usianya masih muda sekali yaitu 15 tahun. Imam Syafiiy dihormati baik oleh pengusaha negeri maupun masyarakat awam yang berada di tempat beliau tinggal karena keluhuran dan ketinggian ilmunya. Sebagaimana firman Allah dalam surat Al-Mujaadilah ayat 11, maka telah terbukti bahwa Allah akan meninggikan derajat orang-orang yang berilmu sebagai keutamaan mereka karena tidak jemu-jemunya menuntut ilmu baik itu ilmu pengetahuan maupun ilmu agama.
Allah memberikan kemuliaan kepada orang-orang yang berilmu dengan memberikan berbagai keutamaan kepada mereka seperti yang tercantum dalam:
1. “Sebaik-baik umatku adalah ulama dan sebaik-baik ulama adalah yang berkasih sayang. Ingatlah bahwa sesungguhnya Allah akan mengampuni orang alim sebanyak 40 dosa dan setelah itu Allah mengampuni 1 dosa orang bodoh.”
2. “Dan ingatlah orang alim yang rahim (kasih sayang) akan datang pada hari kiamat dengan bercahaya dan akan menerangi antara barat dan timur seperti terangnya bulan purnama.”
3. “Allah akan tetap menolong hamba-Nya selama hamba-Nya mau menolong saudaranya. Dan barangsiapa yang menempuh suatu jalan untuk mencari ilmu pasti Allah memudahkan baginya jalan untuk ke syurga. Dan apabila berkumpul suatu kaum di suatu rumah dari rumah-rumah Allah (mesjid) dengan membaca Al-Qur`an dan mempelajarinya sesama mereka maka niscaya turun atas mereka ketentraman dan mereka diliputi rahmat dan dikelilingi para malaikat dan Allah menyebutnya dalam golongan yang adapada-Nya. Dan barangsiapa yang lambat amalnya maka tidak akan dipercepat diangkat derajatnya.”
4. “Barangsiapa berjalan untuk menuntut ilmu maka Allah akan memudahkan baginya jalan ke syurga” (HR. Muslim).
5. “Barangsiapa memberikan petunjuk kebaikan maka baginya akan mendapatkan ganjaran seperti ganjaran yang diterima oleh orang yang mengikutinya dan tidak berkurang sedikit pun hal itu dari ganjaran orang tersebut.” (HR. Muslim).
6. “Jika anak Adam telah meninggal dunia maka terputuslah amalnya kecuali 3 hal:
1) Ilmu yang bermanfaat
2) Sedekah jariyah
3) Anak Shaleh yang mendoakan kedua orang tuanya” (HR. Muslim).
7. “Barangsiapa yang dikehendaki oleh Allah untuk diberi kebaikan maka orang itu lalu memperdalam agama Islam” (HR. Bukhari-Muslim).

Adab Menuntut Ilmu
Dalam menuntut ilmupun perlu diperhatikan beberapa adab, yaitu :
1. Niat
Niat dalam menuntut ilmu adalah untuk mencari ridho Allah. Hendaknya diringi dengan hati yang ikhlas benar-benar karena Allah. Bukan untuk menyombongkan diri, menipu orang lain ataupun pamer kepandaian, tetapi untuk mengeluarkan diri dari kebodohan dan menjadikan diri kita bermanfaat bagi orang lain.
2. Bersungguh-sungguh
Dalam menuntut ilmu haruslah bersungguh-sungguh dan tidak pernah berhenti. Allah mengisyaratkan dalam firman-Nya yang berbunyi : “Dan orang-orang yang berjuang di jalan Kami pastilah akan Kami tunjukkan kepada mereka jalan Kami.”
3. Terus-menerus
Hendaklah kita jangan mudah puas atas ilmu yang kita dapatkan sehingga kita enggan untuk mencari lebih banyak lagi. Seperti pepatah yang disampaikan oleh Sofyan bin Ayyinah : “Seseorang akan tetap pandai selama dia menuntut ilmu. Namun jika ia menganggap dirinya telah berilmu (cepat puas) maka berarti ia bodoh.” Allah lebih menyukai amalan yang sedikit tapi dilakukan secara terus menerus dibandingkan amalan yang banyak tetapi hanya dilakukan sehari saja.
4. Sabar dalam menuntut Ilmu
Salah satu kesabaran terpuji yang harus dimiliki oleh seorang penuntut ilmu adalah sabar terhadap gurunya seperti kisah Nabi Musa as dan Nabi Khidr as (QS Al Kahfi : 66-70). Kita jangan cepat putus asa dalam menuntut ilmu jika mendapatkan kesulitan dalam memahami dan mempelajari ilmu. Allah tidak menyukai orang yang berputus asa dari rahmat-Nya seperti firman-Nya ……(?)
5. Menghormati dan memuliakan orang yang menyampaikan ilmu kepada kita
Di antara penghormatan murid terhadap gurunya adalah berdiam diri maupun bertanya pada saat yang tepat dan tidak memotong pembicaraan guru, mendengarkan dengan penuh khidmat, dan memperhatikan ketika beliau menerangkan, dan sebagainya.
6. Baik dalam bertanya
Bertanya hendaknya untuk menghilangkan keraguan dan kebodohan diri kita, bukan untuk meremehkan, menjebak, mengetes, mempermalukan guru kita dan sebagainya.l Aisyah ra tidak pernah mendengar sesuatu yang belum diketahuinya melainkan sampai beliau mengerti. Orang yang tidak mau bertanya berarti menyia-nyiakan ilmu yang banyak bagi dirinya sendiri. Allah pun memerintahkan kita untuk bertanya kepada orang yang berilmu seperti dalam firman-Nya dalam QS 16:43.

Kondisi Keilmuan
Keadaan saat ini sudah tidak sesuai lagi dengan apa yang diharapkan oleh Allah dan Rasul-Nya. Di mana-mana orang-orang sudah terlalu mengagung-agungkan dunia. Ilmu pengetahuan dan teknologi dikembangkan untuk kepentingan dunia dan dirinya sendiri tanpa memperhatikan keseimbangan dan keselarasan lingkungan di sekitarnya. Bahkan penjelajahan ke planet mars saja selain untuk ilmu pengetahuan juga untuk mencari kemungkinan apakah di sana dapat ditempati oleh manusia. Memang sungguh serakah manusia-manusia ini.
Kewajiban menuntut ilmu tidak hanya mengenai ilmu pengetahuan umum saja tetapi juga ilmu pengetahuan agama yang hukumnya fardlu ‘ain, karena beramal tanpa berilmu sama saja dengan bohong dan tidak ada artinya di mata Allah. Maka jika salah, kita dapat terjerumus ke perbuatan dosa. Umat Islam juga tidak boleh ketinggalan dalam hal ilmu pengetahuan dan tidak boleh pula menjadi orang yang bodoh karena orang pintar akan lebih disenangi. Dengan kepinteran yang kita miliki, kita tidak akan mudah ditipu dan dibohongi orang lain. Imam Syafiiy sendiri selalu merasa kurang akan ilmu yang dimilikinya dan selalu mencatat setiap ilmu yang diperolehnya karena takut lupa.
Beberapa ilmuwan Islam antara lain yaitu :
a. Jabir bin Hayyan (720-815 M)
Beliau adalah seorang sarjana Fisika dan Kedokteran. Karyanya mencapai 200 buah, di antaranya adalah tentang kimia yang antaa lain “Al-Khawasul Kabir” dan “MA Ba`dal Thabi`ah”. Ilmu kimia Jabir telah dianggap sejajar dengan Aristoteles dalam ilmu logika.
b. Al Khawarizmy, Muhammad bin Musa Al Khawarizmy (780-850 M)
Beliau adalah ahli aljabar dan ilmu bumi. Karyanya yang menjadi referensi berbagai tulisan tentang ilmu bumi, yaitu “Suratul Ardli”.
c. Al-Farghaniy, Abul Abbas Ahmad Al-Farghaniy (hidup sekitar tahun 861 M)
Beliau adalah seorang ahli perbintangan/astronomi. Karyanya antara lain adalah “Al Madkhal Ila Ilmi Haiatil Fabik” yang sudah diterjemahkan ke bahasa latin.
d. Al-Bhairuniy, Abduraihani Muhammad bin Ahmad (937-1048 M)
Beliau adalah ahli kedokteran, perbintangan, matematika, fisika, ilmu bumi dan sejarah. Karyanya antara lain adalah “At-Tafhim Li Awaili Shima’atit Tanjim” yang berisi tentang Tanya jawab ilmu hitung, ilmu ukur, ilmu perbintangan, dan ilmu falak.